’Inilah yang Diperkenan Olehmu’
”Engkau telah menyembunyikan dengan cermat hal-hal ini dari orang-orang yang berhikmat dan tinggi kecerdasannya, dan menyingkapkannya kepada kanak-kanak.”
1. Mengapa Yesus merasa sangat senang? (Lihat gambar di atas.)
YESUS merasa sangat senang. Ia mungkin tersenyum lebar dan matanya berbinar-binar. Mengapa? Ia baru saja mengutus 70 muridnya untuk memberitakan kabar baik Kerajaan Allah. Ia sebenarnya mengkhawatirkan mereka karena banyak orang tidak suka dengan pekerjaan ini. Mereka harus menghadapi para penulis dan orang Farisi, yang terpelajar dan pintar. Para musuh ini ingin agar Yesus terlihat hanya sebagai tukang kayu dan murid-muridnya sebagai ”orang biasa yang tidak terpelajar”. (Kis. 4:13; Mrk. 6:3) Tapi, para murid ternyata sangat bersukacita ketika mereka kembali. Mereka berhasil mengabar meski mendapat tentangan, bahkan dari para hantu! Mengapa mereka bisa bersukacita dan berani?
2. (a) Mengapa Yesus menyebut murid-muridnya sebagai kanak-kanak? (b) Mengapa murid-murid Yesus bisa memahami kebenaran Alkitab yang dalam?
2 Yesus berkata kepada Yehuwa, ”Aku memuji engkau di muka umum, Bapak, Tuan atas langit dan bumi, karena engkau telah menyembunyikan hal-hal ini dari orang-orang yang berhikmat dan tinggi kecerdasannya dan menyingkapkannya kepada kanak-kanak. Ya, oh, Bapak, Mat. 11:25, 26) Mengapa Yesus menyebut murid-muridnya sebagai kanak-kanak? Karena mereka rela diajar seperti kanak-kanak, tidak seperti para penulis dan orang Farisi yang terpelajar dan merasa diri bijaksana. Mereka belajar untuk bersikap rendah hati dan tidak sombong. (Mat. 18:1-4) Karena mereka rendah hati, Yehuwa memberi mereka roh kudus-Nya, sehingga mereka bisa memahami kebenaran-kebenaran Alkitab yang dalam. Sebaliknya, para pemimpin agama Yahudi yang sombong tetap dibutakan oleh Setan dan kesombongan mereka.
karena demikianlah yang diperkenan olehmu.” (3. Apa yang akan kita bahas di artikel ini?
3 Ya, Yesus sangat senang karena Yehuwa menyingkapkan kebenaran Alkitab yang dalam kepada orang-orang yang rendah hati, bahkan yang tidak terpelajar. Yehuwa berkenan akan pengajaran yang jelas dan sederhana, dan Ia tidak berubah. Dari mana kita tahu? Di artikel ini, kita akan membahas bagaimana Yehuwa menyingkapkan kebenaran Alkitab kepada orang-orang yang rendah hati dewasa ini.
MEMBANTU SEMUA ORANG MENGERTI KEBENARAN ALKITAB
4. Mengapa Menara Pengawal edisi sederhana seperti suatu hadiah?
4 Belakangan ini, organisasi Allah menekankan pentingnya mengajar dengan lebih jelas dan sederhana. Mari kita bahas tiga contoh. Pertama, diterbitkannya Menara Pengawal edisi sederhana. * Edisi ini seperti suatu hadiah, termasuk bagi orang-orang yang pemahaman bahasanya terbatas atau yang sulit membaca, karena mereka kini bisa lebih mengerti Menara Pengawal. Para orang tua juga mendapati bahwa edisi ini lebih mudah dimengerti oleh anak-anak mereka. Badan Pimpinan menerima banyak surat yang menyatakan penghargaan. Seorang saudari mengatakan dalam suratnya bahwa dulu ia takut memberikan komentar saat Pelajaran Menara Pengawal. Tapi setelah menggunakan edisi sederhana, ia menulis, ”Saya tidak takut lagi. Sekarang, saya malah bisa berkomentar lebih dari satu kali! Saya berterima kasih kepada Yehuwa, dan kepada kalian.”
5. Apa saja kelebihan edisi revisi Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru dalam bahasa Inggris?
5 Kedua, diterbitkannya edisi revisi Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru dalam bahasa Inggris, pada pertemuan tahunan tanggal 5 Oktober 2013. * Banyak ayat kini lebih sedikit kata-katanya, tapi maknanya tetap sama dan lebih mudah dimengerti. Sebagai contoh, dalam bahasa Inggris, Ayub 10:1 sebelumnya terdiri dari 27 kata, kini 19 kata; Amsal 8:6 sebelumnya 20 kata, kini 13 kata. Makna kedua ayat itu pun menjadi lebih jelas. Seorang saudara terurap yang telah puluhan tahun melayani Yehuwa mengatakan, ”Saya baru saja baca buku Ayub di edisi revisi, dan rasanya baru sekarang saya mengerti isinya!” Banyak orang mengatakan hal serupa.
6. Bagaimana perasaan Saudara setelah memahami Matius 24:45-47 dengan lebih jelas?
6 Ketiga, pikirkan beberapa hal yang baru-baru ini kita mengerti dengan lebih Mat. 24:45-47) Artikel tersebut menjelaskan bahwa budak yang setia adalah Badan Pimpinan. Dan, ’pelayan-pelayan rumah’ adalah semua yang diberi makan oleh budak yang setia itu, kaum terurap maupun ”domba-domba lain”. (Yoh. 10:16) Kita pasti senang dengan pengertian baru ini dan ingin mengajarkannya kepada orang lain! Dengan cara apa lagi Yehuwa menunjukkan bahwa Ia berkenan akan pengajaran yang jelas dan sederhana?
jelas. Sebagai contoh, pengertian tentang ”budak yang setia dan bijaksana” dalam Menara Pengawal 15 Juli 2013. (MENJELASKAN KISAH ALKITAB DENGAN LEBIH SEDERHANA
7, 8. Sebutkan beberapa contoh kisah Alkitab yang melambangkan sesuatu yang lebih besar di masa depan.
7 Kalau Saudara sudah puluhan tahun melayani Yehuwa, Saudara mungkin memperhatikan bahwa publikasi kita dulu sering menjelaskan bahwa suatu kisah Alkitab melambangkan sesuatu yang lebih besar di masa depan. Kisahnya disebut gambaran, dan apa yang dilambangkannya disebut padanan. Beberapa penjelasan itu memang memiliki dasar Alkitab yang kuat. Sebagai contoh, Yesus menyebutkan tentang ”tanda nabi Yunus”. (Baca Matius 12:39, 40.) Yesus menjelaskan bahwa lamanya Yunus berada dalam perut ikan melambangkan lamanya Yesus akan berada dalam kuburan.
8 Perhatikan contoh lain. Rasul Paulus menyebutkan bahwa hubungan Abraham dengan Hagar dan Sara melambangkan hubungan Yehuwa dengan bangsa Israel jasmani dan bagian organisasi Allah di surga. (Gal. 4:22-26) Selain itu, Paulus menjelaskan bahwa tabernakel, bait, Hari Pendamaian, imam besar, dan bagian lain dari Hukum Musa adalah ”bayangan dari perkara-perkara baik yang akan datang”. (Ibr. 9:23-25; 10:1) Iman kita dikuatkan sewaktu mempelajari kisah Alkitab seperti itu dan maknanya. Tapi, apakah setiap orang, peristiwa, dan benda dalam Alkitab memiliki padanan?
9. Dulu, bagaimana kisah Nabot dijelaskan?
9 Dulu, publikasi kita sering menjelaskan bahwa setiap orang, peristiwa, atau benda dalam Alkitab menggambarkan sesuatu atau seseorang. Sebagai contoh, perhatikan kisah tentang Ratu Izebel yang jahat. Ia mengatur agar Nabot dihukum mati supaya Ahab, suaminya, bisa mengambil kebun anggur Nabot. (1 Raj. 21:1-16) Pada tahun 1932, majalah ini menjelaskan bahwa Ahab dan Izebel menggambarkan Setan dan organisasinya; Nabot menggambarkan Yesus, dan kematian Nabot menggambarkan kematian Yesus. Belakangan, pada tahun 1961, salah satu publikasi kita menjelaskan bahwa Nabot menggambarkan kaum terurap dan Izebel menggambarkan Susunan Kristen; penganiayaan Nabot oleh Izebel menggambarkan penganiayaan yang dialami kaum terurap selama hari-hari terakhir. Selama bertahun-tahun, penjelasan tersebut telah menguatkan iman umat Yehuwa. Tapi, cara publikasi kita menjelaskan kisah Alkitab sekarang berbeda. Mengapa?
10. (a) Bagaimana budak yang setia kini lebih berhati-hati dalam menjelaskan kisah Alkitab? (b) Publikasi kita kini mengutamakan apa?
10 Seiring berlalunya waktu, Yehuwa telah membantu ”budak yang setia dan *
bijaksana” menjadi lebih bijaksana, atau berhati-hati. Kini, budak yang setia akan mengatakan bahwa suatu kisah Alkitab mengartikan sesuatu yang lebih besar hanya jika ada dasar Alkitab yang jelas. Beberapa penjelasan di masa lalu mengenai gambaran dan padanan sangat sulit untuk dimengerti, diingat, dan diterapkan. Yang lebih penting lagi, pelajaran dan hikmah dari kisah-kisah Alkitab akan hilang kalau kita hanya mencari gambaran dan padanannya. Maka sekarang, dalam menjelaskan kisah-kisah Alkitab, publikasi kita mengutamakan pelajaran yang bisa diambil, misalnya sifat-sifat bagus seperti iman, ketekunan, pengabdian kepada Allah, dan lainnya.11. (a) Kini, bagaimana kisah Nabot dijelaskan? Apa manfaat kisah ini bagi kita? (b) Belakangan ini, mengapa publikasi kita jarang menjelaskan soal gambaran dan padanan? (Lihat ”Pertanyaan Pembaca” di majalah ini.)
11 Kisah Nabot kini dijelaskan dengan lebih sederhana. Kematian Nabot tidak menggambarkan kematian Yesus ataupun kaum terurap. Sebaliknya, ia mati karena bertekad untuk tetap setia kepada Allah. Ia tetap menaati Hukum Yehuwa meskipun harus menghadapi penganiayaan kejam dari seorang penguasa. (Bil. 36:7; 1 Raj. 21:3) Dewasa ini, Nabot menjadi teladan bagi semua orang Kristen yang mengalami penganiayaan. (Baca 2 Timotius 3:12.) Kita semua dapat mengerti, mengingat, dan menerapkan pelajaran dari kisah ini, sehingga iman kita semakin kuat.
12. (a) Apa yang sebaiknya tidak kita simpulkan tentang kisah Alkitab? (b) Mengapa kita bisa memahami bahkan hal-hal yang dalam? (Lihat catatan kaki.)
12 Dapatkah kita menyimpulkan bahwa kisah Alkitab hanya berisi pelajaran dan tidak memiliki makna lain? Tidak. Kini, publikasi kita memang jarang menjelaskan kisah Alkitab secara kaku sebagai gambaran dan padanan saja. Tapi, publikasi kita sering menunjukkan kaitan suatu kisah Alkitab dengan kisah lainnya. Sebagai contoh, kesetiaan *
Nabot di bawah penganiayaan mengingatkan kita akan kesetiaan Kristus dan kaum terurap. Itu juga mengingatkan kita akan kesetiaan banyak ”domba-domba lain”. Jelaslah, Yehuwa mengajar kita dengan cara yang sederhana.MENJELASKAN PERUMPAMAAN YESUS DENGAN LEBIH SEDERHANA
13. Sebutkan beberapa contoh perumpamaan Yesus yang kini dijelaskan dengan lebih sederhana.
13 Yesus Kristus adalah Guru terbesar sepanjang masa. Ia suka menggunakan perumpamaan sewaktu mengajar. (Mat. 13:34) Dengan perumpamaan, hal-hal yang sulit dapat dijelaskan dengan sederhana. Orang digugah untuk berpikir dan hatinya bisa tersentuh. Belakangan ini, publikasi kita menjelaskan perumpamaan Yesus dengan cara yang lebih sederhana. Sebagai contoh, Menara Pengawal 15 Juli 2008 membantu kita lebih mengerti perumpamaan Yesus tentang ragi, biji moster, dan pukat tarik. Kini, kita dapat melihat bahwa perumpamaan tersebut menggambarkan Kerajaan Allah, yang telah membantu banyak orang menjadi murid Kristus dan tidak menjadi bagian dari dunia ini.
14. (a) Dulu, bagaimana publikasi kita menjelaskan parabel orang Samaria yang baik hati? (b) Kini, bagaimana parabel itu dijelaskan?
14 Bagaimana kita dapat mengerti perumpamaan Yesus yang berbentuk parabel, atau cerita? Beberapa parabel bersifat lambang atau nubuat. Yang lainnya berisi pengajaran. Tapi, parabel mana yang bersifat nubuat dan mana yang tidak? Jawabannya semakin jelas sekarang. Sebagai contoh, perhatikan apa yang dulu kita katakan tentang parabel orang Samaria yang baik hati. (Luk. 10:30-37) Pada tahun 1924, majalah ini menjelaskan bahwa orang Samaria menggambarkan Yesus. Jalan yang menurun dari Yerusalem menuju Yerikho menggambarkan kondisi manusia yang semakin buruk sejak pemberontakan di Eden. Perampok-perampok menggambarkan perusahaan dan pengusaha yang tamak. Imam dan orang Lewi menggambarkan Susunan Kristen. Tapi sekarang, publikasi kita menggunakan perumpamaan tersebut untuk mengajar kita agar tidak berat sebelah. Kita harus menolong semua orang yang tertimpa kesulitan, terutama dengan membantu mereka belajar kebenaran tentang Allah. Kita tentu senang karena Yehuwa membuat kebenaran menjadi lebih jelas.
15. Apa yang akan kita bahas pada artikel selanjutnya?
15 Pada artikel selanjutnya, kita akan membahas perumpamaan Yesus tentang sepuluh perawan. (Mat. 25:1-13) Apa yang ingin Yesus ajarkan kepada kita melalui perumpamaan yang bagus ini? Apakah setiap orang, benda, atau peristiwa dalam perumpamaan itu menggambarkan seseorang atau sesuatu yang lebih besar di masa depan? Atau, apakah Yesus hanya ingin memberikan pelajaran yang bermanfaat bagi kita selama hari-hari terakhir? Kita akan membahasnya.
^ par. 4 Edisi sederhana pertama kali diterbitkan dalam bahasa Inggris pada bulan Juli 2011. Sejak itu, edisi sederhana tersedia dalam beberapa bahasa lain.
^ par. 5 Edisi revisi ini akan tersedia dalam bahasa-bahasa lain.
^ par. 10 Sebagai contoh, buku Tirulah Iman Mereka membahas kehidupan 14 tokoh Alkitab. Buku ini mengutamakan pelajaran yang bisa kita ambil, dan bukan tentang gambaran dan padanan.
^ par. 12 Dalam Firman Allah, ada juga hal-hal yang tampaknya ”sukar dimengerti”, termasuk beberapa bagian dari tulisan Paulus. Tapi, semua penulis Alkitab dibimbing oleh roh Allah. Jadi, roh itu juga yang akan membantu orang Kristen sejati memahami Alkitab, termasuk ”perkara-perkara yang dalam dari Allah”.