Yang Ditulis Yohanes 19:1-42
Catatan Kaki
Keterangan Tambahan
dicambuk: Orang biasanya dicambuk sebelum dihukum mati di tiang. Orang Yahudi berulang kali meminta agar Yesus dihukum mati dan Barabas dibebaskan. Pilatus akhirnya mengabulkan permintaan mereka dan kemudian menyuruh agar Yesus dibawa ”dan dicambuk”. (Mat 20:19; 27:26) Alat paling mengerikan yang digunakan untuk mencambuk disebut flagellum dalam bahasa Latin. Pada cambuk itu, ada beberapa tali atau tali kulit. Kadang, tali-tali itu diberi pemberat berupa logam atau potongan tulang yang tajam supaya cambukannya lebih menyakitkan.
mahkota: Lihat keterangan tambahan Mrk 15:17.
memakaikan jubah ungu padanya: Lihat keterangan tambahan Mrk 15:17.
Hidup: Lihat keterangan tambahan Mat 27:29.
Lihatlah orang ini!: Yesus tetap tenang dan tegar walaupun tubuhnya babak belur. Pilatus bisa melihat hal itu, dan dia kelihatannya mengatakan kata-kata ini dengan nada kasihan sekaligus kagum. Dalam Vulgata, kata-kata Pilatus diterjemahkan menjadi ecce homo, dan ini menjadi tema dari banyak karya seni. Orang-orang yang mengenal isi Kitab-Kitab Ibrani dan mendengar kata-kata Pilatus ini mungkin teringat dengan nubuat tentang Mesias di Za 6:12: ”Inilah [atau, ”Lihatlah!”] orang yang bernama Tunas.”
Kami punya hukum: Sebelumnya, orang Yahudi menuduh Yesus melawan pemerintah Romawi. Karena tuduhan tersebut tidak berhasil, sekarang mereka menuduh Yesus melanggar hukum agama Yahudi dengan menghina Allah. Ini menunjukkan bahwa yang penting bagi mereka adalah Yesus dinyatakan bersalah, tidak soal apa tuduhannya. Beberapa jam sebelumnya, di Sanhedrin, mereka sudah menuduh Yesus menghina Allah. Tapi, ini adalah pertama kalinya Pilatus mendengar tuduhan itu.
dari atas: Atau ”dari surga”. Kata Yunani anothen diterjemahkan menjadi ”dari atas” di ayat ini dan di Yak 1:17; 3:15, 17. Kata ini juga digunakan di Yoh 3:3, 7. Di ayat itu, anothen diterjemahkan menjadi ”lagi (kembali)” dan ”dari atas”.—Lihat keterangan tambahan Yoh 3:3.
orang: Yesus sepertinya tidak memaksudkan Yudas Iskariot atau orang tertentu. Tapi, dia kelihatannya memaksudkan semua orang yang terlibat dalam pembunuhannya. Itu mencakup Yudas, ”para imam kepala dan seluruh anggota Sanhedrin”, dan bahkan ”kumpulan orang” yang dihasut untuk meminta agar Barabas dibebaskan.—Mat 26:59-65; 27:1, 2, 20-22; Yoh 18:30, 35.
sahabat Kaisar: Ini adalah gelar kehormatan yang sering diberikan kepada para gubernur provinsi di wilayah kekuasaan Romawi. Di ayat ini, para pemimpin Yahudi menggunakan sebutan ini untuk mengancam Pilatus bahwa dia bisa dituduh sebagai pengkhianat. Kaisar yang memerintah pada waktu itu adalah Tiberius. Dia dikenal suka menghukum mati siapa pun yang dia anggap tidak setia, bahkan para pejabat tinggi. Contohnya adalah Lusius Aelius Seyanus, yang adalah komandan Pengawal Kerajaan dan punya pengaruh yang besar. Dia secara resmi diberi gelar ”sahabat Kaisar”. Bisa dibilang, dia adalah orang yang kedudukannya paling tinggi setelah Tiberius. Pilatus punya hubungan yang baik dengan Seyanus. Selama berkuasa, Seyanus melindungi dan mendukung Pilatus. Tapi, pada tahun 31 M, Tiberius menuduh Seyanus sebagai pemberontak. Tiberius lalu memerintahkan agar Seyanus dan banyak pendukungnya dihukum mati. Ini terjadi tidak lama sebelum Yesus diadili oleh Pilatus. Jadi, kalau orang-orang Saduki melapor kepada Kaisar, apalagi dengan tuduhan bahwa Pilatus ”bukan sahabat Kaisar”, nyawa Pilatus bisa terancam. Pilatus sudah membuat kesal orang Yahudi, jadi dia pasti tidak mau menimbulkan keributan yang lebih besar, apalagi sampai dituduh sebagai pengkhianat. Kelihatannya, karena Pilatus takut kepada Kaisar, dia memilih untuk menghukum mati Yesus meskipun dia tahu bahwa Yesus tidak bersalah.
Kaisar: Lihat keterangan tambahan Mat 22:17.
kursi penghakiman: Lihat keterangan tambahan Mat 27:19.
Lantai Batu: Tempat ini disebut Gabata dalam bahasa Ibrani. Asal kata ini tidak diketahui dengan pasti. Mungkin artinya adalah ”bukit”, ”ketinggian”, atau ”tempat terbuka”. Nama Yunani untuk tempat itu, Lithostroton (Lantai Batu), mungkin memaksudkan lantai batu yang polos atau bermotif. Beberapa pakar memperkirakan bahwa lantai itu adalah lantai mosaik. Lokasi persis dari tempat ini tidak diketahui dengan pasti. Ada yang berpendapat bahwa tempat ini mungkin berada di area terbuka di depan istana Herodes Agung. Tapi, para pakar belum sepakat tentang hal ini.
bahasa Ibrani: Lihat keterangan tambahan Yoh 5:2.
hari Persiapan: Ini adalah sebutan untuk hari sebelum Sabat mingguan. Pada hari itu, orang Yahudi mempersiapkan Sabat. (Lihat keterangan tambahan Mrk 15:42.) Injil Yohanes menyebut itu sebagai hari Persiapan Paskah. Ayat ini sedang membicarakan tentang pagi tanggal 14 Nisan, hari ketika Yesus diadili dan mati. Paskah sudah dimulai kemarin sorenya, dan menurut catatan ketiga Injil lainnya, Yesus dan rasul-rasulnya sudah makan jamuan Paskah pada malam itu. (Mat 26:18-20; Mrk 14:14-17; Luk 22:15) Selama hidup di bumi, Yesus menjalankan semua hal yang diwajibkan oleh Hukum Musa, termasuk kewajiban untuk merayakan Paskah pada 14 Nisan. (Kel 12:6; Im 23:5) Meskipun jamuan Paskah sudah berlangsung, hari di ayat ini bisa dianggap sebagai hari Persiapan Paskah karena pada hari berikutnya, Perayaan Roti Tanpa Ragi, yang berlangsung selama tujuh hari, akan dimulai. Perayaan ini sangat berdekatan dengan Paskah sehingga kedua perayaan itu sering disebut sebagai ”Paskah”. (Luk 22:1) Hari setelah tanggal 14 Nisan selalu dianggap sebagai Sabat, tidak soal hari itu sebenarnya memang Sabat mingguan atau bukan. (Im 23:5-7) Pada 33 M, 15 Nisan jatuh pada hari yang memang adalah Sabat mingguan. Jadi, hari itu disebut sebagai ”hari Sabat besar”.—Lihat keterangan tambahan Yoh 19:31.
kira-kira jam 12 siang: Lit.: jam keenam. Menurut catatan Markus, Yesus dipakukan di tiang pada ”jam sembilan pagi”. Untuk penjelasan tentang perbedaan ini, lihat keterangan tambahan Mrk 15:25.
Sambil memikul tiang siksaannya sendiri: Menurut catatan Yohanes, Yesus memikul sendiri tiang siksaannya. Tapi, ketiga Injil lainnya (Mat 27:32; Mrk 15:21; Luk 23:26) mengatakan bahwa Simon dari Kirene dipaksa untuk mengangkat tiang siksaan Yesus sampai ke tempat Yesus dihukum mati. Kadang, Yohanes mencatat peristiwa secara singkat. Dan sering kali, dia tidak mengulangi hal-hal yang sudah dicatat dalam ketiga Injil lainnya. Jadi di ayat ini, Yohanes tidak mencatat keterangan bahwa Simon disuruh mengangkat tiang siksaan Yesus.
tiang siksaannya: Lihat keterangan tambahan Mat 27:32.
Tempat Tengkorak: Bahasa Yunaninya adalah Kraniou Topos, dan bahasa Ibraninya adalah Golgota. (Lihat keterangan tambahan untuk Golgota di ayat ini. Untuk mendapat penjelasan tentang istilah bahasa Ibrani di Kitab-Kitab Yunani Kristen, lihat keterangan tambahan Yoh 5:2.) Tempat ini kadang disebut ”Kalvari” (Inggris, Calvary). Sebutan ini berasal dari kata bahasa Latin untuk ”tengkorak”, yaitu calvaria, yang digunakan di Vulgata Latin.
Golgota: Dari kata bahasa Ibrani yang artinya ”tengkorak”. (Bandingkan 2Raj 9:35. Di situ, kata Ibrani gulgoleth diterjemahkan menjadi ’tengkorak’.) Pada zaman Yesus, tempat ini ada di luar tembok kota Yerusalem. Meskipun lokasi pastinya tidak diketahui, menurut kepercayaan turun-temurun, tempat ini ada di area yang sekarang ditempati oleh Gereja Makam Kudus (Gereja Makam Suci). (Lihat Lamp. B12.) Alkitab tidak pernah mengatakan bahwa Golgota terletak di sebuah bukit. Tapi, Alkitab memang mengatakan bahwa saat Yesus dihukum mati, beberapa orang menyaksikannya dari kejauhan.—Mrk 15:40; Luk 23:49.
tiang siksaannya: Atau ”tiang eksekusi”.—Lihat ”Tiang”; ”Tiang siksaan” di Daftar Istilah.
bahasa Ibrani: Lihat keterangan tambahan Yoh 5:2.
Latin: Di seluruh Alkitab, kata ”Latin” hanya disebutkan di ayat ini. Pada zaman Yesus, orang-orang menggunakan beberapa bahasa. Bahasa Latin digunakan oleh pemerintah Romawi di Israel, termasuk untuk menulis atau mengukir tulisan di berbagai benda. Tapi, itu bukan bahasa sehari-hari yang dipakai rakyat. Mungkin karena itulah Pilatus memakai beberapa bahasa untuk menulis tuduhan yang dipasang di tiang siksaan Yesus Kristus. Tuduhan itu, yang dicatat di Yoh 19:19, ditulis dalam bahasa Latin, Ibrani, dan Yunani (Koine). Dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen, ada beberapa kata dan istilah yang berasal dari bahasa Latin.—Lihat ”Latin” di Daftar Istilah; ”Mengenal Buku Markus”.
mengambil baju luarnya lalu membaginya: Lihat keterangan tambahan Mat 27:35.
saudara perempuan ibunya: Lihat keterangan tambahan Mrk 15:40.
Klopas: Di Alkitab, nama ini hanya ada di ayat ini. Menurut banyak pakar, Klopas adalah Alfeus yang disebutkan di Mat 10:3; Mrk 3:18; Luk 6:15; dan Kis 1:13. Di dalam Alkitab, memang ada beberapa orang yang punya dua nama.—Bandingkan Mat 9:9; 10:2, 3; Mrk 2:14.
murid yang dia kasihi: Maksudnya, murid yang khususnya sangat Yesus kasihi. Kata-kata ”murid yang Yesus [atau ”dia”] kasihi” atau ”murid yang Yesus sayangi” muncul sebanyak lima kali di Injil ini. Ini adalah pemunculan yang kedua. (Yoh 13:23; 19:26; 20:2; 21:7, 20) Menurut banyak orang, murid yang dimaksud adalah Rasul Yohanes.—Lihat keterangan tambahan Yoh 13:23.
dia berkata kepada muridnya, ”Dia ibumu!”: Yesus sangat menyayangi dan memperhatikan ibunya, Maria. Jadi, dia meminta Rasul Yohanes, yang sangat dia kasihi, untuk merawat Maria (yang kelihatannya sudah menjanda). (Lihat keterangan tambahan Yoh 13:23.) Selain memikirkan kebutuhan jasmani dan materi ibunya, Yesus terutama memikirkan kebutuhan rohani Maria. Pada saat itu, Rasul Yohanes sudah terbukti sebagai orang yang beriman, sementara tidak ada catatan yang menunjukkan bahwa adik-adik Yesus sudah beriman.—Mat 12:46-50; Yoh 7:5.
anggur asam: Lihat keterangan tambahan Mat 27:48.
tangkai hisop: Dari kata Yunani hyssopos. Kata ini hanya ada di ayat ini dan di Ibr 9:19. Para pakar punya pendapat yang berbeda-beda tentang tanaman apa yang sebenarnya dimaksud di Yoh 19:29. Beberapa pakar menyimpulkan bahwa ini mungkin adalah tanaman marjoram, atau Origanum maru; Origanum syriacum. Kelihatannya, marjoram adalah tanaman yang disebut ”tanaman hisop” dalam Kitab-Kitab Ibrani. (Im 14:2-7; Bil 19:6, 18; Mz 51:7) Tanaman hisop ini dipakai oleh bangsa Israel di Mesir untuk memercikkan darah korban Paskah ke bagian atas, kanan, dan kiri kusen pintu rumah mereka. (Kel 12:21, 22) Karena Paskah baru saja dirayakan sebelum Yesus dihukum mati, beberapa pakar mengatakan bahwa tanaman ini tersedia pada saat itu. Tapi, ada juga yang berpendapat bahwa tangkai marjoram tidak cukup kuat untuk menopang bunga karang yang dicelupkan ke anggur. Tanaman itu juga tidak panjang, jadi itu sulit dipakai untuk mengulurkan bunga karang ke mulut Yesus. Beberapa pakar lain berpendapat bahwa ”tangkai hisop” yang dimaksud di ayat ini adalah seikat marjoram yang diikatkan pada sebatang kayu. Pendapat ini cocok dengan catatan kedua Injil lain di Mat 27:48 dan Mrk 15:36, yang mengatakan bahwa bunga karang yang dicelupkan ke anggur asam itu ditaruh pada ”sebatang kayu”.
dia meninggal: Atau ”dia berhenti bernapas”. Lit.: ”menyerahkan rohnya”. Kata ”roh” (Yunani, pneuma) di sini bisa memaksudkan ”napas” atau ”daya kehidupan”. Dalam catatan tentang kisah ini di Mrk 15:37 dan Luk 23:46, kata kerja Yunani yang digunakan adalah ekpneo (lit.: ”mengembuskan napas”), yang diterjemahkan ”meninggal”. Menurut keterangan tambahan kedua ayat itu, kata ekpneo juga bisa diterjemahkan menjadi ”mengembuskan napas terakhir”. Ada yang berpendapat bahwa digunakannya kata Yunani untuk ”menyerahkan” menunjukkan bahwa Yesus sengaja berhenti berjuang untuk tetap hidup, karena semuanya sudah selesai, atau terlaksana. Yesus dengan rela ”memberikan hidupnya sampai mati”.—Yes 53:12; Yoh 10:11.
hari Persiapan: Ini adalah hari persiapan untuk Sabat mingguan. Pada hari ini, orang Yahudi mempersiapkan Sabat dengan menyiapkan makanan ekstra dan menyelesaikan pekerjaan yang harus selesai sebelum Sabat. (Mrk 15:42; lihat ”Persiapan” di Daftar Istilah) Menurut Hukum Musa, jenazah ”tidak boleh dibiarkan di tiang sepanjang malam” tapi harus dimakamkan ”hari itu juga”.—Ul 21:22, 23; bandingkan Yos 8:29; 10:26, 27.
hari itu adalah hari Sabat besar: Tanggal 15 Nisan, hari setelah Paskah, selalu dianggap sebagai Sabat, tidak soal hari itu sebenarnya memang Sabat mingguan atau bukan. (Im 23:5-7) Kadang, Sabat seperti itu disebut hari ”Sabat besar” kalau itu jatuh pada hari yang sama dengan Sabat mingguan (hari ketujuh dalam minggu penanggalan Yahudi, yang dimulai dari matahari terbenam hari Jumat sampai matahari terbenam hari Sabtu). Jadi, karena kematian Yesus jatuh pada hari Jumat, hari Sabat setelahnya adalah Sabat besar. Dari tahun 31 sampai 33 M, tanggal 14 Nisan yang jatuh pada hari Jumat hanyalah pada tahun 33 M. Ini menunjukkan bahwa Yesus memang mati pada 14 Nisan 33 M.
agar kaki orang-orang itu dipatahkan: Dalam bahasa Latin, tindakan ini disebut crurifragium. Ini adalah hukuman yang kejam. Dalam peristiwa ini, tindakan itu kemungkinan dilakukan untuk mempercepat kematian orang-orang yang dipakukan di tiang. Seseorang yang dipakukan di tiang biasanya susah bernapas. Agar bisa bernapas, orang itu harus mendorong tubuhnya ke atas. Jadi, kalau kakinya dipatahkan, dia tidak akan bisa melakukan itu dan akhirnya akan kehabisan napas.
Tak ada tulangnya yang akan dipatahkan: Ini adalah kutipan dari Mz 34:20. Pada perayaan Paskah yang pertama, Yehuwa memberikan perintah tentang domba (atau kambing) yang disembelih pada malam itu: ”Jangan patahkan satu pun tulangnya.” (Kel 12:46; Bil 9:12) Paulus menyebut Yesus ”anak domba Paskah kita”. Dan memang, seperti domba Paskah, tidak ada tulang Yesus yang dipatahkan. Itu juga sesuai dengan nubuat di Mz 34:20. (1Kor 5:7; lihat keterangan tambahan Yoh 1:29.) Padahal, prajurit Romawi biasanya mematahkan kaki orang-orang yang dihukum mati di tiang. Kelihatannya mereka melakukan itu untuk mempercepat kematian. (Lihat keterangan tambahan Yoh 19:31.) Para prajurit mematahkan kaki kedua penjahat di sebelah Yesus. Karena Yesus sudah mati, mereka tidak mematahkan kakinya. Tapi, salah satu dari mereka ”menusuk bagian rusuknya dengan tombak”.—Yoh 19:33, 34.
Yusuf: Lihat keterangan tambahan Mrk 15:43.
Arimatea: Lihat keterangan tambahan Mat 27:57.
orang Yahudi: Kelihatannya memaksudkan kalangan berwenang Yahudi atau pemimpin agama.—Lihat keterangan tambahan Yoh 7:1.
Nikodemus: Hanya Yohanes yang menyebutkan bahwa Nikodemus ikut membantu Yusuf dari Arimatea untuk mempersiapkan jenazah Yesus sebelum dimakamkan.—Lihat keterangan tambahan Yoh 3:1.
campuran: Beberapa manuskrip menggunakan kata ”segulung”. Tapi, banyak manuskrip kuno yang tepercaya menggunakan kata ”campuran”, seperti yang digunakan di terjemahan ini.
mur: Lihat Daftar Istilah.
gaharu: Ini adalah nama sejenis pohon yang mengandung zat yang harum, yang dipakai sebagai minyak wangi pada zaman Alkitab. (Mz 45:8; Ams 7:17; Kid 4:14) Gaharu yang dibawa oleh Nikodemus kemungkinan besar sama dengan gaharu yang disebutkan dalam Kitab-Kitab Ibrani. Jika dipakai untuk mempersiapkan jenazah sebelum dimakamkan, gaharu yang digunakan berbentuk bubuk. Biasanya bubuk itu digunakan bersama dengan mur untuk menutupi bau jenazah saat membusuk. Menurut banyak pakar Alkitab, pohon gaharu dalam Alkitab adalah Aquilaria agallocha, yang kadang disebut pohon karas. Sekarang, pohon itu kebanyakan ditemukan di India dan daerah sekitarnya. Tinggi pohon itu bisa mencapai 30 m. Bagian terdalam dari batang dan cabang pohon itu penuh dengan getah dan minyak yang harum. Dua bahan itulah yang bisa menghasilkan minyak wangi yang sangat mahal. Pohon ini terutama sangat harum sewaktu membusuk. Jadi, kayunya kadang dikubur dalam tanah untuk mempercepat proses pembusukan. Lalu, kayu itu ditumbuk sampai menjadi bubuk dan dijual sebagai ”gaharu”. Beberapa pakar berpendapat bahwa kata ”gaharu” di ayat ini (Inggris, aloes) memaksudkan tanaman yang sekarang dikenal dengan nama Aloe vera. Tanaman ini biasanya digunakan karena bermanfaat untuk kesehatan, bukan karena menghasilkan bau yang harum.
pon: Dari kata Yunani litra, yang biasanya dianggap sama dengan pon Romawi (Latin, libra). Satu pon Romawi beratnya 327 g. Jadi, campuran yang disebutkan di sini beratnya sekitar 33 kg.—Lihat Lamp. B14.
makam: Lihat keterangan tambahan Mat 27:60.
Media
Foto ini adalah tiruan dari tulang tumit manusia yang ditusuk sampai tembus dengan paku besi sepanjang 11,5 cm. Potongan aslinya ditemukan pada 1968 di tempat penggalian di Yerusalem bagian utara dan berasal dari zaman Romawi. Temuan ini membuktikan bahwa paku dipakai untuk menancapkan orang yang dihukum mati ke tiang kayu. Mungkin, paku yang dipakai para prajurit Romawi untuk menancapkan Yesus mirip dengan paku ini. Potongan tulang dengan paku ini ditemukan di dalam peti dari batu yang disebut osuari, yaitu peti untuk menyimpan tulang-tulang orang mati yang sudah kering setelah tubuhnya terurai. Ini menunjukkan bahwa orang yang dihukum mati di tiang bisa dimakamkan juga.
Kata Ibrani ezohv dan Yunani hyssopos diterjemahkan menjadi ”hisop” dalam banyak terjemahan Alkitab. Tapi, tidak bisa dipastikan tanaman apa yang dimaksud. Banyak pakar berpendapat bahwa kata Ibraninya memaksudkan tanaman marjoram (Origanum maru; Origanum syriacum), seperti yang terlihat pada gambar. Marjoram adalah tanaman dari famili mint dan banyak ditemukan di Timur Tengah. Jika ditanam di kondisi yang ideal, tanaman ini bisa bertumbuh setinggi 0,5 sampai 0,9 m. Dalam Alkitab, tanaman hisop sering dikaitkan dengan penyucian. (Kel 12:21, 22; Im 14:2-7; Bil 19:6, 9, 18; Mz 51:7) Dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen, kata ”hisop” hanya disebutkan dua kali, yaitu di Yoh 19:29 dan Ibr 9:19. Di Ibr 9:19, yang isinya membahas tentang pengesahan perjanjian lama, ”tanaman hisop” kemungkinan besar memaksudkan tanaman yang disebutkan di Kitab-Kitab Ibrani. Yoh 19:29 mencatat bahwa sebuah bunga karang dicelupkan ke anggur asam dan ditaruh ”pada tangkai hisop”. Lalu, itu diulurkan ke mulut Yesus. Para pakar punya pendapat yang berbeda-beda tentang tanaman apa yang dimaksud dengan kata Yunani hyssopos di ayat ini. Karena tanaman marjoram tidak cukup panjang untuk diulurkan ke mulut Yesus, beberapa pakar merasa bahwa tanaman yang dimaksud adalah durra, atau sekoi India. Tanaman ini adalah salah satu jenis sorgum biasa (Sorghum vulgare) dan punya batang yang lebih panjang. Beberapa pakar lain berpendapat bahwa hisop yang dimaksud memang marjoram. Menurut mereka, seikat marjoram mungkin diikatkan ke ”sebatang kayu” yang disebutkan oleh Matius dan Markus.—Mat 27:48; Mrk 15:36.
Prajurit Romawi biasanya memiliki tombak panjang yang bisa dilempar atau dipakai untuk menusuk. Tombak jenis pilum (1) dirancang untuk bisa menusuk targetnya. Karena cukup berat, pilum tidak bisa dilempar terlalu jauh, tapi tombak ini bisa menembus baju perang atau perisai musuh. Menurut bukti yang ada, para anggota legiun Romawi sering kali membawa pilum. Ada juga tombak jenis lain yang lebih sederhana (2), yang gagangnya terbuat dari kayu dan ujungnya dari besi. Pasukan pejalan kaki yang bukan anggota legiun kadang membawa satu atau dua tombak jenis ini. Alkitab tidak menyebutkan tombak seperti apa yang digunakan untuk menusuk bagian rusuk Yesus.
Biasanya, makam orang Yahudi adalah gua alami atau ruang yang dibuat dengan melubangi batu yang besar. Selain makam bagi para raja, makam biasanya terletak di luar kota. Makam-makam Yahudi yang ditemukan berbeda dengan makam pada umumnya karena sederhana. Kemungkinan besar, alasannya adalah di agama Yahudi, orang mati tidak boleh disembah, dan tidak ada ajaran bahwa seseorang hidup di alam roh setelah mati.